Mengimplementasikan Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) Kurikulum Merdeka Belajar, sebanyak 1.000 siswa SMAN 1 Boyolali menggelar kampanye bebas karbon di Simpang Siaga, Boyolali Kota, Jumat (13/1/2023).

Mereka berorasi tentang kepedulian terhadap pelestarian lingkungan dan menampilkan produk daur ulang dari sampah plastik.

Kepala SMAN 1 Boyolali Najamun menjelaskan, ada tujuh tema P5 Kurikulum Merdeka Belajar yang harus diselesaikan kelas X. Kali ini, tema kedua tentang lingkungan.

Para murid SMAN 1 Boyolali mengingatkan tentang kerusakan lingkungan.

"Ini sangat menarik dan anak-anak sangat antusias. Mereka memanfaatkan limbah plastik yang dijadikan rompi, baju, selendang, dan vas bunga. Semua itu disiapkan untuk ditampilkan dalam puncak aksi kampanye bebas karbon," terangnya.

Ribuan siswa SMAN 1 Boyolali yang ikut kegiatan tersebut terdiri dari kelas X, XI, XII. Dalam kampanye tersebut, 360 siswa kelas X berorasi di Simpang Siaga, Boyolali Kota.

Dari kegiatan itu, anak-anak diharapkan memiliki pemahaman dan kesadaran tentang pelestarian lingkungan. Kemudian, ditularkan pada masyarakat umum melalui kampanye bebas karbon.

Program serupa juga diimplementasikan di lingkungan sekolah. Terutama pengurangan sampah plastik di kantin sekolah. Hal tersebut sejalan dengan Permendikbud dan Surat Edaran (SE) Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).

Koordinator proyek P5 Joko Maryanto mengatakan, implementasi P5 lebih menekankan pada pembentukan karakter siswa.

Kali ini, P5 mengangkat tema tentang lingkungan, yakni jejak karbon. Ada beberapa aktivitas yang dilakukan para siswa. Mulai tahap pengenalan, tahap kontekstual, tahap aksi, serta tahap refleks.

"Awalnya, anak mengenal diajak memahami perubahan iklim, jejak karbon, CO2, dan sebagainya. Itu agar mereka sadar aktivitas sehari-hari yang dilakukan, seperti penggunaan sepeda motor, listrik, dan lainnya imenghasilkan residu atau polusi,"