Sebagai informasi kegiatan yang dilakukan siswa SMAN 1 Boyolali dalam belajar di bidang akademik dan non akademik serta penanaman karakter, maka secara berkala akan disampaikan kegiatan ekstrakurikuler. Untuk kesempatan ini, dipaparkan kegiatan siswa yang dalam ekstrakurikuler Pecinta Alam yang tergabung dalam Organisasi OP2A_Persada. Kegiatan dimaksud berupa “pengembaraan OP2A Persada Angkatan 32 tahun 2023.

Diawali pada hari Senin 26 Juni, tahun 2023, kami (baca OP2A Persada) sudah berada di basecamp REMPALA yang bertempat di Desa Wonolelo, dusun 2, Kecamatan Gladagsari, Kabupaten Boyolali untuk menerima instruksi lebih lanjut mengenai kegiatan pengembaraan yang akan dilakukan di desa setempat.
Kegiatan ini dimaksudkan untuk mengabdikan diri kepada masyarakat dan menimba ilmu sebagai calon anggota tetap dari organisasi SISPALA di sekolah kita, SMAN 1 Boyolali. PERSADA.

Ada baiknya dipahami lebih dahulu mengenai REMPALA. REMPALA merupakan satu organisasi pecinta alam yang sudah besar, dalam hal nama maupun kemateriannya. REMPALA atau Relawan Merbabu dan Pecinta Alam adalah satu organisasi yang berdiri pada 18 September 2004, yang diketuai oleh Bp Joko Yuwono, yang memimpin semenjak tahun 2015 hingga sekarang (2023). REMPALA sebagai suatu organisasi yang sudah cukup besar, yang tentunya memiliki berbagai pengalaman serta prestasi dalam melakukan kolaborasi dengan banyak organisasi atau institusi lain dari dalam maupun luar negeri. Hal ini mendasari PERSADA mempercayakan pemberian materi dari pihak REMPALA sebagai organisasi yang lebih berpengalaman.

Salah satu materi yang diperoleh berupa teknik penanaman jambu air (Syzygium aqueum) dan akar wangi (Chrysopogon zizanioides). Tujuan dari penanaman jambu air adalah sebagai sumber makanan monyet ekor panjang (Macaca fascicularis).

Berikut ini merupakan langkah-langkah penanaman jambu air.
1. Lubangi tanah dengan ukuran sekitar 30 cm x 30 cm.
2. Masukkan grasak ke dalam lubang. Grasak tersebut ditambahkan dengan tujuan sebagai kompos.
3. Masukkan tanaman ke dalam lubang.
4. Kemudian, isi lubang dengan tanah.
5. Ikat pohon dengan acir. Acir digunakan sebagai tanda dan penegak pohon agar dapat tumbuh lurus ke atas.
6. Jarak antarpohon adalah 3 m.

Selanjutnya, untuk penanaman akar wangi dilakukan di sekitar tebing yang rawan longsor. Akar wangi dapat mencegah longsor karena struktur akarnya menghujam jauh ke dalam tanah, membuat tanah menjadi kuat, stabil, dan tahan terhadap longsor. Cara menanam akar wangi sederhana dengan menyesuaikan medan dengan jarak tanam 50 cm antar tanaman dan penanaman dilakukan secara zig-zag.

Setelah menanam jambu air dan akar wangi, siswa melanjutkan perjalanan ke Air Terjun Tempuran. Air Terjun Tempuran ini adalah satu grojogan yang akrab disapa air terjun dengan debit air yang kecil dan tingginya sekitar 4 - 5 meter. Asal usul nama Tempuran ini disebabkan sumber air terjun ini berasal dari Air Terjun Semuncar dan Sipendok yang bertemu dan akhirnya menjadi aliran Air Terjun Tempuran. Air Terjun Tempuran ini menjadi sumber mata air bagi warga Desa Ngagrong dan sekitarnya. Menurut kepercayaan setempat, air terjun ini ditunggu oleh Widodari Dewi Rukmonowati, kepercayaan ini sekaligus menjadi satu trigger bagi pengunjung untuk selalu berhati-hati dalam bertindak.

Demikian informasi disampaikan sebagai bahan pemahaman dan untuk menambah wawasan terkait kegiatan siswa SMAN 1 Boyolali. Terima kasih.